Iklan luar ruang (OOH) tetap menjadi media yang sangat relevan di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan Bali. Bagi brand yang ingin menempatkan iklan di pasar Indonesia, sangat perlu pemahaman menyeluruh tentang regulasi, struktur harga, serta bekerjasama dengan mitra yang tepat dan dapat diandalkan.

Artikel ini membahas secara menyeluruh mengenai langkah-langkah pembelian media OOH di Indonesia, tantangan yang sering dihadapi.

1. Menentukan Target Lokasi dan Format Media

Langkah pertama dalam pembelian media OOH adalah menentukan lokasi dan jenis media yang sesuai dengan audiens target. Beberapa pilihan format umum di Indonesia antara lain:

• Billboard konvensional (static)
• Digital LED
• Transportasi umum (bus, kereta, MRT)
• Media bergerak (mobil iklan, sepeda motor)
• Street furniture (di halte, lampu merah, dan area publik)

Kota seperti Jakarta memiliki segmen yang sangat beragam, sehingga penempatan harus disesuaikan dengan perilaku mobilitas lokal.

2. Memahami Struktur Harga

Harga media OOH di Indonesia sangat bervariasi tergantung pada:

• Lokasi (jalan protokol, pusat bisnis, area residensial)
• Ukuran dan format media
• Durasi tayang
• Eksklusivitas penempatan
• Musim kampanye (libur nasional, Ramadan, pemilu)

Media biasanya ditawarkan harga dalam satuan bulanan, tetapi beberapa lokasi digital menawarkan slot berdasarkan jam tayang. Brand perlu bekerjasama dengan mitra yang tepat untuk mendapatkan penawaran yang terjangkau dan sesuai dengan standar pasar.

3. Proses Perizinan dan Regulasi

Pemerintah daerah di Indonesia memiliki regulasi ketat terkait penempatan media OOH. Beberapa kota mewajibkan izin zonasi, sertifikasi dan pembatasan ukuran atau tinggi media.

Brand sangat disarankan untuk bekerja sama dengan mitra resmi yang memahami birokrasi, agar tidak mengalami kendala saat peluncuran kampanye.

4. Proses Negosiasi

Banyak billboard disewakan secara tahunan atau musiman. Karena itu, negosiasi perlu dilakukan:

• Harga sewa media
• Biaya produksi (pemasangan, pencetakan)
• Lama kontrak
• Kewajiban legal (PPN, retribusi iklan)

Brand sebaiknya meminta breakdown biaya sejak awal untuk menghindari pembengkakan anggaran.

5. Produksi dan Instalasi

Setelah titik media dipilih dan disepakati, proses berikutnya adalah produksi materi. Untuk billboard statis, ini melibatkan pencetakan dan pemasangan banner ukuran besar. Untuk media digital, brand perlu menyediakan materi dalam resolusi dan format yang sesuai (biasanya MP4 atau JPEG, rasio 16:9 atau kustom).

Waktu produksi rata-rata 5–10 hari kerja mulai dari pengurusan izin, pemasangan dan dokumentasi visual (foto/video hasil instalasi).

6. Monitoring dan Pelaporan

Mitra yang kredibel akan memberikan dokumentasi berupa:

• Foto saat tayang
• Rekap tayang harian (untuk LED)
• Laporan mingguan atau akhir kampanye

Pelaporan sangat penting sebagai bukti tayang dan dasar evaluasi ROI kampanye.

7. Tips Dalam Pembelian OOH

• Gunakan mitra yang berpengalaman dan memahami area lokasi beriklan anda
• Pastikan anda mendapatkan dokumentasi yang lengkap sejak awal (ratecard, lokasi dan traffic data)
• Jangan hanya memilih titik paling strategis, pertimbangkan efisiensi berdasarkan target audiens
• Pertimbangkan opsi bundling multi-kota untuk efisiensi anggaran

Kesimpulan

Pasar OOH di Indonesia sangat dinamis, dengan kombinasi antara peluang besar dan tantangan lokal yang spesifik. Dengan pendekatan yang strategis, komunikasi yang terbuka dan dukungan dari mitra lokal yang tepat, brand bisa menjalankan kampanye yang efektif, terukur, dan berdampak di berbagai kota Indonesia.

Tertarik menjalankan kampanye OOH anda di Indonesia? Hubungi kami untuk berkonsultasi langsung.